GRAHANEWS.COM, Sumenep – Aktivis asal Sumenep, Syakir Ransa mengecam keras aksi penyelundupan 18 ton pupuk subsidi dari Sumenep ke luar Madura beberapa waktu lalu. Sebab, katanya, penyelundupan pupuk ini telah merugikan para petani.
Ia berharap pengusutan kasus tidak hanya berhenti pada penangkapan dua sopir, tetapi juga para mafia dan makelar lain yang selama ini ikut menimbun pupuk subsidi.
Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu pun meminta sejumlah elemen untuk ikut mengawal kasus tersebut diusut tuntas sampai ke akar-akarnya, termasuk kemungkinan adanya makelar berkedok penjual di tingkat desa.
“Kawan-kawan, para aktivis, praktisi, akademisi, atau elemen dari manapun yang punya rasa peduli kepada para petani kita, mohon (kasus penyelundupan pupuk subsidi) ini dibantu untuk dikawal sampai para makelar di tingkat desa, yang menurutnya hanya sebagai penjual,” kata Syakir dikutip dari akun Facebook-nya, pada Selasa (28/3/2023).
Menurut Syakir, aksi penyelundupan pupuk bersubsidi ini telah menyengsarakan para petani. Pasalnya, pupuk menjadi langka dan mahal. Padalah, katanya, petani banyak menggantungkan hidupnya pada hasil pertanian mereka.
“Petani yang pola hidupnya dengan kerja kasar, setiap hari di bawah terik matahari, untuk dapat uang harus nunggu panen, makanan pun dari hasil ia tanam sendiri, masih harus sengsara hidupnya gara-gara pupuk untuk mereka (petani) ia (makelar/mafia/penjual) timbun,” ujarnya.
Diketahui, anggota Satreskrim Polres Sumenep berhasil menggagalkan penyelundupan 18 ton pupuk subsidi yang akan dibawa dari Sumenep ke luar Madura untuk dijual di atas harga.
Dalam aksi tersebut, dua sopir truk berinisial IH (40) warga Pamekasan, dan H (24) warga Sampang berhasil diamankan. Sementara terduga pelaku penyelundupan saat ini masih dalam perburuan Polres Sumenep dan sudah ditetapkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO)