GRAHANEWS.COM, Jakarta – Penunjukan Dito Ariotedjo sebagai Menteri Olahraga (Manpora) baru pengganti Zainuddin Amali disesalkan banyak pihak. Hal ini karena politisi kelahiran 1990 itu santer dikaitkan dengan kasus pencucian uang Rafael Alun Trisambodo.
Direktur Lingkar Studi Politik Indonesia (LSPI), Subairi Muzakki mengatakan, penunjukan Dito bisa merusak citra pemerintah yang sedang berupaya menunjukkan komitmennya kepada publik dalam pemberantasan korupsi.
“Publik sempat meragukan komitmen Presiden Jokowi dalam bidang pemberantasan korupsi. Namun belakangan, Presiden terlihat sangat serius menjawab keraguan itu. Bahwa pemerintah serius dan berkomitmen tinggi dalam pemberantasan korupsi. Dan itu patut kita dukung. Tapi penunjukan Dito yang santer dikaitkan dengan kasus TPPU Rafael Alun bisa merusak upaya itu,” kata Subairi dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu, (8/4).
Menurut Subairi, persepsi publik menentukan tingkat kepercayaan publik pada pemerintah. Dan memasuki tahun politik, Presiden harus mampu menjaga tingkat kepercayaan publik agar situasi politik tetap stabil dan kondusif.
“Karena itu, ada baiknya Presiden melakukan evaluasi dini atas keputusannya melantik Dito Ariotedjo sebagai Menpora. Sebab jika dibiarkan, bukan tidak mungkin ia menjadi sandungan bagi kepercayaan publik terhadap pemerintah,” kata Subairi.
Sebelumnya, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, menganggap penunjukan Dito Ariotedjo sebagai Menpora dapat menjadi beban kabinet, apabila memang ada kaitan antara Dito Ariotedjo dengan Rafael Alun Trisambodo.
Aparat penegak hukum, seperti KPK diminta oleh Sugeng untuk mengusut tuntas dugaan keterlibatan Dito dalam dugaan pencucian uang Rafael. Bahkan harus melibatkan informasi dari berbagai sumber seperti BIN, Polri, Kejaksaan, KPK termasuk PPATK.
Hal senada disampaikan Ray Rangkuti pengamat politik dari Lingkar Madani (LIMA). Dia menegaskan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak boleh takut untuk memeriksanya.
Menpora Dito Ariotedjo yang baru beberapa hari dilantik presiden sudah dikait-kaitkan dengan kasus pencucian uang Rafael Alun Trisambodo. Hal ini tidak lepas dari jabatan lamanya di RANS PIK Basketball Club. Kebetulan, Direktur Utama RANS PIK Basketball Club adalah Jeremy Imanuel Santoso, menantu dari Rafael Alun Trisambodo.
“Jangan sampai nanti KPK lemah merasa takut melakukan penyelidikan dan pemeriksaan,” kata Ray Rangkuti dalam wawancara kepada wartawan.
Menurut Ray Rangkuti, KPK harus mengusut tuntas. Jika nantinya ditemukan bukti yang kuat, harus dilakukan penindakan tegas, tanpa memandang jabatan Dito Ariotedjo saat ini.
Di sisi lain, Ray Rangkuti agak menyesal mengapa penunjukan Dito Ariotedjo menjadi Menpora tidak melihat lebih dulu secara detail rekam jejak politisi muda itu. Rekam jejak itu penting, jangan hanya mengakomodasi kepentingan politik tertentu saja.
“Ini tugas besar Ketua KPK agar tidak terkesan membedakan dan tranparan untuk mengungkap kebenaran, apakah memang benar adanya aliran dana Rafael ini,” demikian kata Ray Rangkuti.