GRAHANEWS.COM, Jakarta – Eks Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi menyentil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dinilai tidak serius menyelesaikan berbagai persoalan ibukota. Ia menyebut Anies selama ini hanya kerja kosmetik yang tidak menyentuh persoalan utama Jakarta.
Hal ini berawal dari adanya fakta bahwa 700 ribu warga Jakarta masih buang air besar sembarangan seperti ke kali atau sungai akibat sulitnya akses sanitasi.
Pria yang akrab disapa Uki itu justru bertanya-tanya, Jakarta dengan APBD mencapai Rp 82 triliun justru masih banyak warganya yang tidak memiliki septik tank atau fasilitas mandi, cuci dan kakus (MCK).
“700ribu dari total ±10juta penduduk DKI itu sekitar 7% lho. Yang seperti ini kok ya masih bisa terjadi di Provinsi otonom yang anggarannya 82 T/tahun?” kata Uki dikutip Grahanews.com dari akun Twitter pribadinya, Jumat (10/6/2022).
Wakil Ketua Umum Relawan Teman Ganjar ini menyebut apa yang dilakukan Anies selama ini hanyalah kerja-kerja kosmetik untuk sekadar mendapat pujian di sosial media tanpa manfaat untuk rakyat kecil.
“Bukan cuma gak bermanfaat buat rakyat kecil, tapi ya sekadar kerja kosmetik. Cuma untuk difoto² dan dipuji² di sosmed,” tulisnya.
Sementara program-program andalanya saat kampanye, lanjut Uki, justru tidak terealisasi. Bahkan, beberapa justru bermasalah secara hukum.
“Sedangkan program kerakyatan seperti rumah DP 0, naturalisasi sungai, OK OCe, kalau bukan gagal, ya bohong atau korup bahkan bisa saja ketiga-tiganya,” pungkasnya.
Sebelumnya, anggota DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meningkatkan bantuan septic tank atau pembangunan MCK komunal untuk warga. Ia menyebut, 700 ribu warga DKI sampai sekarang masih buang air besar ke kali atau sungai.
Ia tidak ingin peristiwa tewasnya warga Matraman, Jakarta Timur, bernama Yeni Rosita yang terjatuh dari toilet bambu di rumahnya yang berada di bantaran Kali Ciliwung saat hendak buang air besar (BAB) pada Sabtu (5/2/2022) lalu hingga meninggal dunia itu terulang kembali.