JAKARTA, GRAHANEWS.com – Ketua DPP PDIP, Sukur Nababan, menegaskan komitmennya bahwa partainya, yang berlambang banteng, tidak akan ‘mencla-mencle’ atau berubah-ubah sikap demi mendapatkan posisi menteri dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dalam wawancara dengan CNN Indonesia TV pada Jumat (22/3), Sukur menekankan bahwa PDIP akan tetap konsisten dengan ideologi dan keyakinannya.
“PDI Perjuangan biasanya tidak mencla-mencle ya. Kita ingat di zaman Pak SBY seperti apa. Itu tidak akan pernah. Kami tidak akan tergiur oleh kekuasaan jabatan menteri,” kata Sukur.
Meskipun pasangan yang didukung oleh PDIP, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, kalah dalam Pilpres 2024 dengan hanya mendapatkan 27.040.878 suara atau 16,5 persen suara sah, Sukur menegaskan bahwa partainya akan tetap bertahan di luar pemerintahan.
Sukur berpendapat bahwa tidak semua partai politik seharusnya masuk ke dalam pemerintahan. Menurutnya, harus ada kelompok yang menjadi penyeimbang di luar pemerintahan untuk mencegah ketidakseimbangan yang dapat merugikan bangsa.
“Kalau semua nanti ngeblok kepada pemerintahan yang sedang berjalan kan ini imbalance kan, bangsa ini akan jadi rusak ke depan,” ujarnya.
Terhadap kemungkinan Prabowo untuk menggandeng partai-partai pengusung rival dalam Pilpres 2024, Sukur tidak mempermasalahkannya. “Kami tidak terpengaruh dengan hal tersebut,” tegasnya.
Prabowo sendiri telah melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, yang salah satunya membuka peluang untuk bergabung dalam pemerintahan.
“Saya selalu menawari, saya selalu mengajak,” ujar Prabowo usai pertemuan yang digelar di NasDem Tower, Jakarta.
[Dz/Grahanews]