PMK Kembali Merebak di Pamekasan, Ratusan Sapi Terjangkit

Penyakit Mulut dan kuku pada sapi di Pamekasan

PAMEKASAN, Grahanews.com – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali melanda Kabupaten Pamekasan dengan intensitas yang cukup serius. Dalam beberapa bulan terakhir, ratusan sapi dilaporkan terinfeksi virus PMK, bahkan puluhan di antaranya tidak dapat diselamatkan.

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan, Indah Kurnia Sulistiorini, mengungkapkan bahwa peningkatan kasus PMK ini terutama disebabkan oleh perubahan musim yang membuat daya tahan tubuh sapi menurun. Selain itu, mobilitas ternak dari luar daerah juga menjadi faktor penyebaran virus. (Jr)

“Kami telah mengidentifikasi sekitar 404 kasus PMK di Pamekasan. Meskipun tingkat kematian tergolong rendah, namun dampak ekonomi bagi para peternak sangat signifikan,” ujar Indah.

Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya, seperti pengobatan hewan ternak yang terinfeksi, sosialisasi kepada peternak terkait pencegahan PMK, serta koordinasi dengan daerah lain di Madura untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Pamekasan tidak hanya berdampak pada para peternak, namun juga berpotensi mengancam ketersediaan daging sapi di wilayah tersebut. Ratusan sapi yang terinfeksi dan mati menyebabkan penurunan populasi ternak secara signifikan.

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan, Indah Kurnia Sulistiorini, mengimbau peternak untuk segera melaporkan jika terdapat gejala PMK pada sapi mereka. Pemerintah tengah berupaya untuk mencegah penyebaran virus PMK lebih luas serta memastikan keamanan pangan bagi masyarakat.

”Kami meminta peternak segera melaporkan ketika ada gejala. Supaya kami bisa segera mengobati,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *